Thursday, April 21, 2016

Skandal Panama Papers Bongkar 11,5 Juta Data Rahasia Sebesar 2,6 TB

Pada Minggu kemarin, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) membocorkan dokumen rahasia tentang skandal Panama Papers yang mengejutkan dunia. Panama Papers merupakan skandal tentang dunia offshore atau dunia tanpa pajak kerja. Skandal ini menjadi sorotan dunia karena banyak pihak yang melakukan pengemplangan pajak sehingga merugikan sejumlah negara.



Sebanyak 11,5 juta dokumen rahasia yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca, ini mengungkapkan informasi yang terperinci tentang lebih dari 214.000 perusahaan di dunia. Skandal Panama Papers ini mencantumkan nama pemimpin dari lima negara, yakni Argentina, Islandia, Arab Saudi, Ukraina, dan Uni Emirat Arab, serta sekitar 40 pejabat lain dari Brasil, China, Perancis, India, Malaysia, Meksiko, Malta, Pakistan, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Suriah, dan Britania Raya. Sekitar 128 politisi dunia dan beberapa figur publik terkenal juga ikut disebut di dalam dokumen ini.

Dokumen berkapasitas 2,6 TB ini diberikan oleh sumber anonim kepada surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung dan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), pada Agustus 2015 lalu. Dokumen yang menasbihkan skandal Panama Papers ini kemudian disebarkan dan dianalisa oleh kurang lebih 400 wartawan di 107 organisasi media di lebih dari 80 negara. Baru pada awal April 2016 kemarin, laporan berita pertama berdasarkan dokumen ini serta 149 berkas dokumennya terbit.


Dokumen rahasia yang mengungkapkan skandal Panama Papers terdiri atas 4,8 juta email, 3 juta data berformat database, 2,1 juta data PDF, 1,1 juta data yang berupa gambar, 320 ribut data teks, serta hampir 3000 data lainnya. Di Indonesia, sejumlah nama miliarder terkenal yang kerap masuk sebagai daftar orang terkaya versi Forbes Indonesia bertebaran di dokumen Mossack ini.


Bocoran data Mossack Fonseca yang terdiri dari 11,5 juta dokumen ini terbit antara tahun 1970-an hingga awal 2016. Dilansir dari The Guardian, Mossack Fonseca disebut sebagai badan hukup luar negeri terbesar keempat di dunia. Perusahaan ini sendiri menyediakan jasa pembentukan perusahaan di negara lain, pengelolaan perusahaan luar negeri, dan manajemen aset. Mossack Fonseca memiliki lebih dari 500 karyawan di 40 negara. Badan ini beroperasi atas nama lebih dari 300.000 perusahaan yang kebanyakan terdaftar di Inggris Raya.

0 comments:

Post a Comment