Sekelompok
ilmuwan mengembangkan casing smartphone yang sekaligus berfungsi sebagai layar
sentuh sekunder selain yang dioperasikan langsung di ponsel.
FlexCase,
demikian sebutan untuk prototipe tersebut, menggabungkan casing dengan display
e-ink lentur yang bisa dibengkokkan, di-tap atau ditekuk-tekuk untuk
bernavigasi di display utama.
Dilansir
TechTimes, Rabu (20/4/2016), FlexCase dikembangkan oleh para ilmuwan dari
Microsoft dan University of Applied Sciences Upper Austria. Ide awalnya adalah
memungkinkan pengguna berinteraksi dengan ponsel mereka dengan cara unik.
Seperti
didemokan dalam video, casing tersebut dapat digunakan sebagai ekstensi visual
clipboard yang membuat aktivitas pencarian dan mengetik menjadi lebih mudah.
Dengan
membengkokkannya ke depan atau belakang, pengguna bisa beralih dari halaman
satu ke halaman lain, melakukan zoom in atau zoom out, bahkan memutar tampilan
peta.
Display
e-ink pada FlexCase memperlihatkan teks dalam warna monokrom alias hitam putih,
dan tidak terang, sehingga dijanjikan hemat daya. Teknologi di balik FlexCase
punya sebutan piezoelectricity, yakni objek tertentu bisa menghasilkan listrik
ketika ditekan atau digerakkan.
Jadi
setiap gerakan yang diaplikasikan pada FlexCase akan menghasilkan cukup energi
untuk diubah menjadi sumber listrik. Efek piezoelectric dapat digunakan untuk
berbagai kegunaan, termasuk untuk produksi suara dan mendeteksi frekuensi.
0 comments:
Post a Comment