Kali ini Techno'sID akan membahas sebuah
mini market di Swedia tidak memiliki pegawai guna menjaga dan menyortir
belanjaan pembeli. Para pembeli dipersilakan melayani diri mereka sendiri hanya
bermodal ponsel pintar.
Seperti
terlihat dalam video di laman Aljazeera+, Rabu (15/3), mereka hanya perlu
memiliki sebuah aplikasi ponsel yang membuatnya dapat masuk toko diberi nama
Naraffar itu, lalu membayar tagihan cukup dengan cara memindai barcode. Setelah
itu, total harga belanjaan mereka bayarkan juga melalui aplikasi yang akan
ditagih setiap bulannya.
"Toko
ini berlandaskan asas kepercayaan, para pengunjung hanya perlu menggunakan
ponsel mereka untuk membuka pintu dan memindai barang belanjaan. Yang mereka
perlukan adalah mendaftarkan diri melalui aplikasi yang telah diunduh
sebelumnya," ujar sang penggagas ide Robert Ilijason (39), seperti dikutip
laman PHYS.org.
Mini
market ini buka 24 jam, tetapi tidak semua barang kebutuhan sehari-hari dijual
disini.
"Rokok
dan obat-obatan tidak kami sediakan, karena berpotensi pencurian, minuman
beralkohol juga tidak ada, karena Swedia melarang hal itu dijual di mini
market," lanjutnya.
Diketahui
ide ini muncul lantaran jarang tersedianya mini market di daerah terpencil.
Beberapa dekade terakhir, toko retail lebih memilih beroperasi dalam skala
besar dan tentunya di daerah pusat kota.
Berikut
video aktivitas pengunjung berbelanja di minimarket Naraffar:
Kira - kira jika sistem ini diterapkan di minimarket di Indonesia bakal berhasil kagak yah??
0 comments:
Post a Comment