Viking
adalah suku bangsa Skandinavia yang salah satunya terkenal sebagai perompak.
Namun bukan Viking itu yang menyerang Android, melainkan sebuah varian malware
anyar, yang bernama Viking Horde.
Malware
ini menginfeksi sejumlah aplikasi yang terdapat di Google Play Store, antara
lain adalah Viking Jump, Parrot Copter, Memory Booster, Simple 2048 dan WiFi
Plus, demikian dikutip dari Cnet, Rabu (11/5/2016).
Perangkat
Android yang terinfeksi Viking Horde akan menjadi bagian dari sebuah botnet,
atau menjadi 'budak' hacker yang sewaktu-waktu bisa mereka gunakan untuk
bermacam fungsi, salah satunya melakukan serangan distributed denial of service
(DDoS).
Selain
itu, malware ini juga bisa melakukan penipuan iklan, yaitu memaksa pengguna
ponsel yang terinfeksi untuk mengklik tautan iklan. Tujuannya tentu untuk
memberikan pemasukan uang bagi si hacker dari iklan tersebut. Penemu malware
ini adalah peneliti di Check Point, sebuah perusahaan peneliti keamanan.
Viking
Horde tak cuma menginfeksi perangkat Android yang sudah di-root, melainkan juga
yang masih polos alias belum di-root. Meski perangkat yang sudah di-root punya
risiko terserang lebih besar.
Android
sering disebut banyak pihak sebagai OS yang rawan terserang malware, karena
sifatnya yang terbuka (open source) dan mempunyai banyak pengguna. Meski ada
juga yang menyebut kalau membobol iOS pun sama mudahnya dengan Android.
Saat
ini, sebagian besar aplikasi yang terinfeksi Viking Horde masih ada di Google
Play Store. Untungnya, aplikasi-aplikasi yang terinfeksi itu tergolong punya
rating rendah, yang kurang populer. Pihak Google hingga saat ini belum
berkomentar soal serangan Viking itu.
0 comments:
Post a Comment